Kredit tanpa agunan alias KTA rupanya masih menjadi primadona bank-bank asing. Tahun ini, mereka menargetkan pertumbuhan KTA di atas 20%.Direktur Commercial Banking UOB Buana Madi D. Lazuardi berpendapat, tingginya optimisme bank asing terhadap sektor konsumen merupakan hal wajar. "Bagi bank asing, sisi konsumen ini menjanjikan. Indonesia tergolong pasar paling besar di Asia Tenggara dari sisi permintaan. Ini karena populasi yang besar dan meningkatnya daya beli masyarakat, Saat ini, likuiditas yang berlimpah mau tak mau membuat bank menyalurkannya ke bentuk kredit. Salah satu sektor yang menguntungkan adalah kredit konsumen. Sebab sifat konsumtif di berbagai negara ini tak banyak berbeda.Menurut Madi, berbeda dengan kredit untuk small medium enterprise (SME) alias usaha kecil nenengah (UKM), bank asing tak harus repot mengadakan analisis mendalam untuk pengucuran kredit komsusi. "Lagipula, ciri khas SME negara yang satu dengan negara lain berbeda-beda," ucapnya.Beberapa bank asing lain juga makin getol menyalurkan personal loan atau KTA. Sebut saha The Royal Bank of Scotland (RBS) Indonesia yang mulai menyalurkan KTA sejak tahun 2000, menargetkan pertumbuhan tahun ini mencapai 20%-25%. Dengan nilai outstanding per akhir Desember sebesar Rp 1,5 triliun, artinya RBS berharap mampu menyalurkan KTA baru antara Rp 300 miliar hingga Rp 375 miliar. Adapun target outstanding di akhir 2010 sekitar Rp 1,8 triliun. Tak heran, persyaratan KTA RBS tak semudah dulu. Syarat penghasilan, misalnya, kini harus di atas Rp 40 juta per tahun. Dulu, syarat minimum penghasilan per tahun hanya sebesar Rp 25 juta Sumber kontan.co.id Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar