Mengunjungi Kota Tebing Tinggi kurang pas rasanya bila anda tidak mencoba jajanan khas tradisional yaitu lemang yang diperjualbelikan di seputaran Jalan KH Ahmad Dahlan, persisnya di depan Mesjid Raya Kota Tebing Tinggi. Di tengah pusat kota Tebing Tinggi, puluhan pedagang lemang yang kebanyakan kaum perempuan itu telah membuka usahanya mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB setiap hari. Filosofi, simbiosis mutualis terlihat dari posisi puluhan kios lemang yang berjajar rapi berdampingan dengan warung kopi milik seorang warga Tionghoa. Jadi bagi pelancong dan pembeli yang ingin menikamti lemang asli Kota Tebing Tinggi itu dapat duduk di warung menikmati lemang dan kopi atau teh manis. Zairani (51), pedagang lemang, kepada koran ini mengaku sudah tiga dasawarsa jualan lemang. Menurutnya, makanan khas Melayu itu bahan bakunya dari beras pulut, santan kelapa dan sedikit garam jadi ciri khas jajanan Kota Tebing Tinggi. Peminatnya datang dari masyarakat sekitar juga dari para klub tour yang melintas disana. Dikatakannya, pedagang lemang mengerjakan sendiri oleh-oleh khas kota Tebing Tinggi tersebut.“Kami mengerjakan sendiri, setiap hari dikerjakan mulai pukul 05.00 WIB sampai jam 08.00 WIB. Setelah itu lemang dijual,’’katanya sembari menambahkan sehari mampu menjual 30 batang lemang. Pedagang lemang disana biasanya menjual satu batang lemang berukuran besar seharga Rp20 ribu plus semangkuk selai nenas, ukuran sedang dipatok Rp10 ribu. (mag-15) Sumber - hariansumutpos.com Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar