Mengembangkan Dunia Pariwisata Maluku

Masyarakat maupun kelompok usaha yang ingin mengembangkan sektor pariwisata perlu membangun pusat kegiatan di lokasi objek wisata, agar bisa menarik minat wisatawan, kata Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Maluku, Tonny Tomasoa di Ambon, Sabtu.

Ia mencontohkan Pantai Namalatu di Desa Latuhalat, Nusaniwe, Ambon sampai saat ini belum menjadi objek wisata pantai.“Kalau kita mengajak wisatawan manca negara berkunjung ke Namalatu, mereka umumnya bertanya apakah ini objek wisata pantai atau perkebunan kelapa, karena hampir di seluruh lokasi ada pohon kelapa,” katanya. Contoh lain, Desa Amahusu, Nusaniwe, di mana pengusaha perjalanan wisata tidak tahu pasti apakah turis dibawa ke sana untuk melihat puluhan kapal layar saat ada lomba Darwin-Ambon Race, atau sekadar menikmati panorama Tanjung Nusaniwe.“Jadi harus ada pusat kegiatan pariwisata untuk menandakan objek wisata tertentu,” katanya.

Ia menjelaskan, pusat kegiatan yang dimaksud antara lain tempat pembuatan kerajinan dan jajanan khas. Misalnya di Pantai Namalatu, seharusnya ada tempat penjualan barang kerajinan perahu cengkih yang menjadi ciri khas industri kecil daerah itu. Kalau perlu ada tempat khusus untuk perajinnya.Begitu juga di Desa Amahusu, seharusnya ada jadwal tetap pertunjukan kesenian daerah, terutama tarian dan musik tradisional dari sanggar Boiratang yang terkenal, katanya.Tomasoa mengakui pihaknya sudah berulangkali menyampaikan perlunya pusat kegiatan di lokasi wisata kepada para pelaku usaha pariwisata tetapi umumnya mereka kesulitan dalam masalah pendanaan.

Sumber - antaramaluku.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar