Judo sebenarnya merupakan pengembangan seni bela diri tangan kosong, jujutsu. Jujutsu sangat unik karena tidak menggunakan kekerasan atau tenaga yang berlebih namun menggunakan keterampilan, kecerdikan, keseimbangan dan keahlian untuk melumpuhkan lawan dengan tenaga seminimal mungkin. Jujutsu diperkirakan telah lahir sejak zaman Heian (794-1184) kemudian dibakukan pada akhir zaman Azuchi-Momoyama dan terus berkembang serta mengalami penyempurnaan. Menjelang akhir masa Edo pada akhir abad 19, di Jepang telah berkembang sekitar 60 aliran jujutsu dengan aliran yang terkemuka yaitu Kito-ryu dan Tenjin Shin’yo-ryu. Kedua aliran ini dikenal dengan ciri khasnya dalam teknik lain. Tahun 1877, seorang pemuda berusia 18 tahun yang berasal dari Prefektur Hyogo bernama Jigoro Kano (1860-1938), mulai mempelajari jujutsu di dojo (sanggar latihan) Tenjin Shin’yo-ryu. Di bawah asuhan Hachinosuke Fukada, Kano muda mempelajari randori (latihan bebas) dan kata (seni). Kemudian ia juga menerima bimbingan dari Tsunetoshi Iikubo dari Kito-ryu yang mengajarkan bentuk-bentuk jujutsu yang sama sekali berbeda dengan yang pernah ia pelajari sebelumnya. Dengan pengaruh dari kedua aliran tersebut, Kano muda menyempurnakan jujutsu dan menyebut temuannya itu sebagai judo. Teknik Judo Kano memilih teknik-teknik terbaik dari berbagai aliran jujutsu, memperbaiki beberapa bagian dan menciptakan beberapa teknik baru yang digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu : nage-waza (lemparan), katame-waza (kuncian) dan atemi-waza (serangan). Nage-waza dibagi lagi ke dalam lima tingkatan yang dikenal dengan gokyo no waza dengan jumlah keseluruhan 40 macam lemparan yang meliputi tachi-waza (lemparan yang dilakukan sambil berdiri) dan sutemi-waza (lemparan sambil menjatuhkan diri). Katame-waza dibagi lagi menjadi osaekomi-waza (menahan), shime-waza (cekikan) dan kansetsu-waza (mengunci persendian). Atemi-waza terbagi dua, yaitu ude-ate (menyerang dengan tangan) dan ashi-ate (menyerang dengan kaki). Namun, sebelum mempelajari suatu teknik itu, setiap judoka harus terlebih dahulu mempelajari ukemi (cara jatuh), shizen (kuda-kuda), kumikata (pegangan), shintai dan tai sabaki (langkah), kuzushi Sumber - renpedia.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar