Usaha Kerajinan Dompet Di Indonesia

Ucup (27) adalah seorang pemilik usaha konveksi. Ia sudah belajar menjahit sejak kecil, karena keluarganya dulu pernah membuka usaha jahit. Ia juga sempat bekerja di konveksi lain selama tiga tahun.

Usaha konveksinya berfokus pada pembuatan dompet dan tas. Modal awal usaha ini adalah Rp300.000 dan satu buah mesin jahit. Ia menyablon sendiri tulisan pada tas-tasnya. Dulu ia belum mempunyai pasaran dan belum dapat menentukan stok dan harga barang. Kini setelah satu tahun, usahanya sudah mulai berkembang. Saat ini konveksinya sudah memiliki dua unit mesin jahit.

Langganan tetapnya adalah 10 toko emas, dengan pesanan 500 dompet per bulan. Awal mula kerja sama dengan toko-toko tersebut, ia mendatangi satu persatu dan menawarkan sambil membawa contoh barang. Jika dulu, ia harus meminta DP untuk pesanan, sekarang tidak perlu karena sudah cukup modal. Bahan yang digunakan dibeli dari Otista, Bandung dengan harga Rp800.000 per rol. Omzetnya per bulan, mencapai Rp6.000.000.

Ia memiliki dua orang karyawan untuk pengerjaan konveksinya. Ide-ide desain yang dipakainya, didapat dari mencontoh desain tas dan dompet wanita yang ada di mal-mal. Jika sedang ramai pesanan, ia mencari tambahan karyawan untuk bisa memenuhi pesanan. Setahun sekali, ia juga membuat tas untuk anak-anak TK dan bidan.Ucup berencana ingin menambah jumlah langganannya. Oleh karena itu, ia membutuhkan modal untuk produksinya. “Saya ingin menambah jumlah langganan, sehingga perlu modal produksi”, katanya. Ia juga ingin membeli sebuah mesin jahit yang lebih cepat. Untuk membantu Ucup mengembangkan usahanya, MRUF telah memberikan bantuan yang dapat digunakannya untuk tambahan modal sehingga ia dapat menambah produksinya.

Sumber - mruf.org

Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis

0 komentar:

Posting Komentar