Diberlakukannya perjanjian perdagangan bebas (FTA) ASEAN-China sejak awal Januari 2010 menyebabkan bea masuk impor sejumlah produk negara ASEAN dan China menjadi nol persen. Produk tekstil dari China pun membanjiri Pasar Klewer Solo yang merupakan pusat perdagangan tekstil terbesar di Jawa Tengah. Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, Joko Santosa mengatakan, sebelum diberlakukan pembebasan bea masuk nol persen, sebenarnya produk tekstil China sudah ada yang masuk ke Pasar Klewer melalui impor ilegal dari China. Bahkan, produk batik buatan China saat ini sudah masuk ke bursa penjualan tekstil Pasar Klewer dan Pusat Grosir Solo (PGS) yang merupakan pusat perdagangan tekstil terbesar di Jawa Tengah.Memang sekarang ini kedua pusat perdagangan tekstil itu sudah diserbu batik produk China. Sehingga kalangan industri lokal yang menengah ke bawah menjadi resahKeresahan itu, diakui Joko sangat beralasan. Pasalnya, harga jual produk tekstil China di Pasar Klewer maupun PGS memiliki selisih lebih murah sekitar 15 persen ke atas dibandingkan harga produk lokal. Oleh sebab itu, jika kondisi itu berlangsung terus menerus, ke depan dipastikan industri tesktil lokal akan gulung tikar. Dengan begitu, asosiasi meminta kepada pemerintah untuk melakukan negosiasi penundaan kebijakan perdagangan bebas ASEAN-China tersebut.Penyebabnya, sektor industri tesktil belum siap untuk bersaing dengan negara lain. “Indonesia merupakan negara yang paling kurang siap dibandingkan dengan negara lain,” tegas Joko. Sumber – vivanews Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis
0 komentar:
Posting Komentar