Merpati Putih merupakan kependekan dari falsafah ilmu beladiri warisan nenek moyang yaitu MERsudi PAtitising TIndak PUsakane TItising Hening (Mencari sampai mendapatkan tindakan yang benar dengan ketenangan). Adapun makna dari kalimat tersebut adalah : Mersudi, suatu kata yang mempunyai sikap aktif, berupaya dan berusaha sampai mendapatkan dengan penuh kesabaran, Agar dapat menggambleng diri sendiri supaya dapat menghayati tujuan yang dicapai. Patitising, artinya ketepatan, tepat dalam sasaran, tepat dalam penilaian masyarakat yang selaras dengan maksud dan tujuan perguruan.Tindak, adalah sikap, perilaku atau perbuatan. Pencerminan dari kata ini yang paling mudah adalah penampilan. Pesilat Merpati Putih yang sudah ditempa harus dapat menjadi suri teladan yang baik bagi teman-temannya. Pusakane, adalah bukan merupakan perwujudan pusaka pada umumnya, namun satu pedoman yang merupakan tonggak kebenaran. Suatu kebenaran yang hakiki yang mampu menjadi tiang bendera panji perguruan. Titising Hening, segala sesuatunya harus dimulai dengan sesuatu yang khusus, bersih dan suci. Untuk pencapaian kesucian dan hening, memerlukan pengendalian diri-pribadi, mengendapkan segala kehendak, mengekang hawa nafsu dan yang terpenting adalah sikap pasrah bersandar sepenuhnya secara lahir dan batin kepada Tuhan Yang Mahaesa. Pada awalnya berdiri Merpati Putih hanyalah merupakan seni beladiri turun-temurun, belum diperkenalkan untuk umum, akan tetapi Sang Guru Bpk. Saring Hadi Poernomo berpendapat bahwa suatu ilmu harus dikembangkan agar tidak hilang begitu saja walaupun apapun yang dilakukan tidak ada artinya sama sekali bagi nusa dan bangsa. Demikian halnya dengan seni pencak silat Merpati Putih harus dipertahankan dan dikembangkan kepada masyarakat umum, adapun alasannya seni pencak silat merupakan bagian dari seni budaya bangsa dan harus dipertahankan, Ia menurunkan ilmunya kepada kedua putranya untuk terus dikembangkan. Sumber - kolatpandu.co.cc Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar