TPA, Alternatif Pilih Baby Sister



BAGI orangtua yang bekerja, menitipkan anak di taman penitipan anak (TPA) adalah sebuah pilihan. Apa saja untung dan ruginya menitipkan anak pada TPA?
Di Indonesia, menitipkan anak di TPA, mungkin belum menjadi sebuah tren ataupun kebutuhan paling mendesak. Namun, jumlah TPA di Jakarta dan sekitarnya, semakin lama semakin meningkat.
Pasangan muda di kota besar sama-sama bekerja di luar rumah, sehingga kebutuhan akan TPA meningkat. Menitipkan anak di TPA / baby sister memang memiliki plus minusnya. Jika hanya diasuh seorang pengasuh di rumah, anak akan kesepian, tidak bisa bersosialisasi. Anak hanya memiliki seorang teman, yaitu pengasuhnya. Berbeda jika anak dititipkan di penitipan anak.
Di tempat penitipan, anak lebih mudah bersosialisasi dengan anak sebanyanya, mengenal teman- teman baru dan anak diajarkan mandiri. National Institute of Child Health and HumanDevelopment (NICHD) di Amerika, meneliti masalah ibu bekerja yang menitipkan anaknya pada pengasuhan orang lain.
Penelitian tersebut dilakukan pada 1.000 keluarga untuk mendapatkan gambaran mengenai dampak penitipan terhadap perkembangan anak. Penelitian itu mewakili kesepakatan 29 orang peneliti ternama.
Penelitian itu menemukan, memberikan pengasuhan anak kepada pengasuh anak selain ibu, seperti kakek-nenek, pembantu, maupun baby sister, lebih banyak memberikan dampak negatif, walaupun ditemukan pula dampak positif
Untuk menghindari dampak negatif, Joshua menyarankan para orangtua memilih TPA yang berkualitas baik. "Positifnya, anak-anak di TPA cenderung memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik.
Kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah cenderung lebih baik, bila dibandingkan dengan anak yang diasuh di rumah oleh ibunya," tambah Joshua.
Kesimpulan dari penelitian tersebut, pengasuh yang mempunyai kualitas pengasuhan yang baik ternyata akan meningkatkan kemampuan akademik anak dan membuat hubungan ibu dan anak menjadi lebih baik.



http://lifestyle.okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar