Memilih Baby Sitter



1. Penampilannya bersih.
Lihatlah penampilan calon baby sitter kita. Apakah dia kelihatan pembersih ataukah kelihatan dekil/kotor. Penampilan yang bersih minimal memancarkan pribadinya yang juga pembersih, minimal pula dengan pribadinya yang pembersih dia juga akan resik/bersih dalam merawat bayi kita. Kuku yang kotor, rambut berketombe ataupun wajah yang penuh jerawat menandakan dia kurang recommended.

2. Lihat berapa banyak baju seragam baby sitternya.

Mungkin agak aneh, tetapi baju seragam baby sitter yang banyak, menandakan dia memang sudah berpengalaman dalam mengasuh anak. Sedangkan bila ia hanya mempunyai 1 baju baby sitter, perlu ditanyakan lagi seberapa jauh pengalamannya.

3. Teliti dan periksa sertifikat baby sitter-nya.

Nilai yang bagus di dalam sertifikat menandakan kualitas kepintarannya. Tanyakan juga bila ia tidak membawa/mempunyai sertifikat. Alasan yang jelas mengapa ia tidak punya (hilang, hanyut waktu banjir atau musnah saat kebakaran) wajib membuat kita lebih waspada apakah alasan-alasan tersebut memang benar adanya, atau bohong belaka.

4. Periksa tas-nya.

Lihatlah isi tas nya untuk mengetahui apa-apa saja yang ada di dalam tas-nya. Membawa rokok apalagi obat-obatan terlarang, benda tajam, buku-buku stensilan, dll dll.. Yang tidak pantas, wajib kita curigai.

5. Two 1st weeks examination.
Lihat cara dia menyayangi bayi kita!! Kalau baru dalam hitungan 1 minggu, mungkin ke dua belah pihak (baby sitter & bayi kita) masih dalam taraf "introductory" alias perkenalan. Kita dan temen kantor yang baru saja mungkin butuh waktu lebih dari 1 bulan untuk saling dekat & "nyambung", nah apalagi bayi kita dengan baby sitter nya?? Jadi lihatlah perkembangan kedekatan bayi kita dengan baby sitter selama minimal 2 minggu pertamanya. Apakah baby sitter bisa langsung membuat anak kita lengket dengannya? Atau keduanya masih kelihatan saling berjauhan.

6. Kalau saling berjauhan??

Nah, coba bicarakan dengan santai dengan baby sitter anda. Kendala2 apa saja yang dia temui selama masa dinasnya. Contoh : "dedeknya rewel bu. Mungkin sakit?" atau "susunya kurang tepat mungkin bu?" atau "susah disuapin bu, jadi rewel terus." jadi kita bisa tau perkembangan bayi kita selama diasuh olehnya. Dan of course lah hai, sebagai majikan alias pemilik saham terbesar dalam rumah tangga, kita bisa membawa bayi kita ke dokter untuk mendapatkan saran2 apakah benar bayi kita sakit.

7. Ajari baby sitter kita untuk mencintai bayi kita.
Nah ini yang sulit-sulit gampang, gampang-gampang sulit. Minimal kita tau, "hey, our baby is not her baby." jadi jangan terlalu berharap dia bisa blek sek mencintai bayi kita. Jangan beranggapan, kamu saya bayar untuk mencintai anak saya. Salah pendapat seperti itu. Kita harus mengajarkan baby sitter kita melihat segi2 menarik & kelucuan bayi kita. Caranya? Sering-sering ajak baby sitter bermain ber 3 bersama bayi & anda. Biarkan baby sitter & bayi tertawa2 & bermain2 bersama, bersama kita. Lihat pancaran matanya. Pengalaman membuktikan, ini lah the best way to make someone loves her duties. Jadi, jangan hanya bilang, "mbak main sana sama dedek, sementara anda asik nonton tv di ruangan lain. Kedekatan ke 3 belah pihak, akan lebih cepat membuat baby sitter mencintai bayi kita.


Http://diamondagency.multiply.com

0 komentar:

Posting Komentar