Sabun Ramah Lingkungan?



Bisnis sabun bisa membawa usahawan Belgia, Mick Bremans, dan perusahaannya, Ecover masuk dalam daftar Heroes of the Environment versi majalah Time edisi 2008.

Sabun Cuci dan detergen yang wangi sudah lama menjadi bisnis yang kotor. Di dalamnya banyak terkandung unsur-unsur kimiawi yang tak ramah lingkungan, diproduksi dengan mesin-mesin yang lapar energi, dan biasanya dibungkus dengan plastik yang akan terus-menerus berada di Bumi hingga ribuan tahun setelah dibuang.

Bremans bermaksud menyelesaikan semua masalah itu. Ia membuat Sabun Cuci dan detergen yang sepenuhnya berasal dari bahan-bahan alami yang tidak berbahaya untuk lingkungan. Produknya jelas tak mengandung fosfat dan klorin.

Selain itu, ia menggunakan mesin-mesin yang efisiensi energinya tertinggi di antara yang ada sekarang. Pembungkusnya bisa didaur ulang, juga bisa diisi ulang.

Salah satu pelanggannya telah menggunakan pembungkus yang sama lebih dari sepuluh tahun! Dari upaya hijaunya itu, ia menangguk pendapatan US$ 93 juta pada 2007, dan untung US$ 15 juta. Benar-benar bisnis yang harum.

Ecover berada di kota Melle. Bremans menyebut pabriknya sebagai pabrik ekologi pertama di dunia. Gedung itu memiliki fasilitas duar ulang limbah air, memiliki ****ut di atapnya untuk menghemat energi dan tidak memiliki pemanas atau pendingin ruangan. Bremans juga mengurangi penggunaan kendaraan, dia membangun tempat pemondokan karyawan yang sangat dekat dengan pabrik. Hasilnya dia menekan pengeluaran dan emisi karbon.

“Ecover tidak berusaha mengubah dunia, tapi menawarkan kepada konsumen kesempatan untuk mengambil langkah kecil bagi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan,” kata Bremans.

greenradio.fm

0 komentar:

Posting Komentar