Pada awalnya handicraft keramik di daerah Kundi, Yogyakarta tidak memiliki corak sama sekali. Namun legenda matinya seekor kuda telah menginspirasi para pengrajin untuk memunculkan motif kuda pada banyak produk, terutama kuda-kuda pengangkut gerabah atau gendeng lengkap dengan keranjang yang diletakkan di atas kuda, selain dari motif katak, jago dan gajah.
Seiring perkembangan, dengan masuknya pengaruh modern dan budaya luar melalui berbagai media, setelah pertama kali diperkenalkan tentang Kasongan oleh Sapto Hudoyo sekitar 1971-1972 dengan sentuhan seni dan komersil serta dikomersilkan dalam skala besar oleh Sahid Keramik sekitar tahun 1980-an, kini wisatawan dapat menjumpai berbagai aneka motif pada keramik. Bahkan wisatawan dapat memesan jenis motif handicraft export menurut keinginan seperti burung merak, naga, bunga mawar dan banyak lainnya. Jenis produksi sendiri sudah mencakup banyak jenis.
Memasuki gapura Kasongan, akan tersusun galeri-galeri keramik handicraft export sepanjang bahu jalan yang menjual berbagai barang hias. Bentuk dan fungsinya pun sudah beraneka ragam, mulai dari asbak rokok kecil atau pot bunga yang tingginya mencapai bahu orang dewasa. Barang hias handicraft pun tidak hanya yang memiliki fungsi, tetapi juga barang-barang yang hanya sekedar menjadi pajangan.
Temukan informasi lainnya mengenai Handicraft Export | Wooden Handicraft | Handicraft Shop | Wooden Export | Handicraft hanya di 88db.com
0 komentar:
Posting Komentar