Siapa pun kiranya para pejabat petinggi dan dewan terhormat dan seluruh rakyat Indonesia di negeri ini, harus angkat topi atas penghargaan yg sangat hebat dari seorang negarawan dan tokoh dunia Nelson Mandela terhadap Batik Indonesia Siapapun tak bisa mengelak bila kita menobatkan Nelson Mandela, tokoh kemanusiaan dunia dan juga presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan sebagai duta batik internasional. Bukan Soekarno, bukan juga raja-raja Jawa. Batik sangat identik dengan Indonesia, khususnya etnis Jawa. Lha wong kata /batik/ itu sendiri berasal dari bahasa Jawa, bukan bahasa Melayu apalagi bahasa asing lainnya. Pamor batik sebagai sebuah teknik menghias kain, lebih dikenal dunia sebagai sebuah karya seni dari Indonesia, meskipun asal mula batik tak bisa dianggap berasal dari kekayaan seni budaya, yang semata berasal dari Jawa.Namun siapapun akan mengakui, bahwa dari semua jenis batik yang berkembang, teknis pembuatan yang paling sempurna serta memiliki corak ragam hias paling mewah dengan mengambil kekayaan etnis, ya... batik Jawa yang paling bagus dan paling halus dengan teknik pewarnaan paling berkembang. Kenyataan ini membuat dunia mengakuinya dan menetapkannya sebagai warisan budaya dunia oleh badan dunia UNESCO. Prestasi ini dihadiahkan justru disaat si empunya kekayaan seni batik tak semangat dan kurang bangga menggunakannya, bahkan malu menganggap hal itu sebagai miliknya, yang memudahkan bangsa lain mencoba mengambil alih orisinalitas kejeniusan ini, meski akhirnya kurang berhasil dan memalukan. Belum terlambat kita memberi apresiasi itu. Tak perlu Mandela datang ke sini, mungkin usianya sudah sangat sepuh (tua), meski dia sebelumnya sering datang ke sini dan memakai baju batik yang membuat tuan rumah kikuk karena tidak memakai batik. Saya merasa senang bila ada sesuatu dihargai dan dihormati untuk tokoh anti apartheid (perbedaan waran kulit) itu. Dia sudah banyak membantu dan berjasa memperkenalkan sesuatu yang kita miliki dan hargai kepada dunia. Dan anehnya dia tak punya pengalama emosional sama sekali dengan batik. Seolah nyawa batik bersemayam pada dirinya. Sumber : .palembangcindo.web.id Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar