Krisis ekonomi global yang melanda dunia menimbulkan keresahan bagi pelaku bisnis di segala bidang. Termasuk di antaranya perdagangan mobil-mobil built up yang dilakukan para importir umum (IU) di Jakarta. Tak sedikit dealer kendaraan yang menjual beli mobil built up, mengaku deg-degan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang. Sebab, naik turunnya mata uang, turut berpengaruh pada harga jual mobil built up. Kelesuan pasar mobil built up menurutnya sudah mulai terasa. Diikuti dengan gelombang krisis yang menerpa. Sejak itu, harga mobil mengalami kenaikan antara Rp40 juta - Rp50 juta. Akibatnya, penjualan merosot tajam. Jika dalam satu bulan bisa menjual hingga 10 unit, bulan ini hanya terjual 1 unit Toyota Alphard yang harganya mencapai Rp850 juta. "Kalau akhir tahun, biasanya memang penjualan turun sekitar 20 persen. Tapi dengan adanya krisis, penurunannya bisa sampai 50 persen. Animo pembeli sekarang juga berkurang, mungkin mereka berpikir juga untuk membeli mobil dengan kenaikan harga yang tinggi Mengenai harga, memang mengalami kenaikan cukup signifikan. Apalagi, mobil-mobil built up kebanyakan didatangkan dari Jepang yang nilai tukar Yen-nya juga naik drastis. Alphard, yang semula seharga Rp810 juta menjadi Rp850 juta. Toyota Harrier, dari Rp545 juta menjadi Rp580 juta. Nissan Elgran, sedikit lebih stabil, dengan harga Rp650 juta dari sebelumnya Rp640 juta. Untuk Land Cruiser, kini dijual dengan harga Rp1,425 miliar dari harga sebelumnya Rp1,4 miliar. Sedangkan Toyota Prado juga terbilang stabil di harga Rp670 juta. Sumber : . otomotif.kompas.com Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar