Pintar Dengan Flash Card

Bayi dan balita diajari membaca? Bagi sebagian orang, mungkin masih kurang familiar. Tapi saat ini, mengajarkan bayi dan balita membaca bukan sekadar tren. Sebab ini sudah menjadi kebutuhan.

Menginjak usia 2 bulan, bayi diajarkan dengan alat peraga sesuai metode Glen Doman, yang menulis buku How to Teach Your Baby to Read. Alat peraganya berupa Baby Flashcards. Ini merupakan Kartu Belajar yang berisi aneka kata maupun gambar. Kartu Belajar tersebut berisi aneka kata-kata, tentunya dengan tampilan huruf berukuran besar dan warna mencolok. Kepada si bayi atau balita, ortu menunjukkan Baby Card itu satu persatu sambil membacakannya (Kids Flashcards).

Pada usia 2 bulan ini, Baby Flashcards harus hitam-putih. Karena pada usia itu bayi baru bisa mengenali satu warna saja, yakni hitam. Makanya, ketika mengenalkan gambar pisang, botol susu dan sebagainya, harus warnanya hitam dan putih saja (lihat “Baby Card”).

Bayi baru bisa dikenalkan dengan warna lain, ketika sudah menginjak usia 3 bulan. Pada usia ini, bayi sudah bisa dikenalkan dengan Education Flashcards dengan warna selain hitam. Intensitasnya pun mulai ditingkatkan. Orang tua mulai menunjukkan satu kartu setiap detiknya. "Yang mulai susah, saat bayi sudah banyak melakukan aktifitas. Memang semakin bertambah usianya, konsentrasinya semakin pecah," sebut Frans.

Lantas? Ortu harus telaten dengan ikut ke mana mata si bayi memandang. Contohnya saat si bayi asyik menengok kanan-kiri, arah itulah yang diikuti sambil tetap menunjukkan Education Flashcards dan membacakannya. "Prinsipnya, bayi dan ortu harus tetap enjoy melakukannya," kiatnya.

Durasi mem-Flashcards si kecil ini juga tidak terpatok waktunya, namun harus dilakukan secara rutin. Bagaimana jika ingin mengetahui si kecil menyerap yang kita berikan? Meski ada aturan anak tidak boleh dites, ortu pun bisa melakukan tes kecil-kecilan. Caranya, memberikan banyak pilihan kartu yang sudah dikenalkan. Kemudian ortu menyebut misalnya kata apel. si kecil yang kemudian menunjukkan Baby Card berisi tulisan apel itu. Jika dilakukan secara rutin, saat si kecil berusia 2-3 tahun sudah mampu membaca koran dan buku.

Agar makin menarik perhatian si kecil, selain Flashcards, ortu juga mulai bisa menggunakan alat peraga berupa benda aslinya. Contohnya ortu memegang wortel dan jeruk. Saat menyebut wortel, si kecil yang belum bisa bicara mendekat ke arah ortu dan mengambil wortel. Itu untuk bayi yang belum berkata-kata.

Untuk si kecil yang sudah mulai berkata-kata, Flashcards yang ditunjukkan sang ortu mampu dibaca sendiri oleh si kecil meski dengan vokal yang belum jelas. Cuma, ini bisa terjadi jika stimulan itu rutin diberikan dan dimulai sejak dini.

Selain mem-
Flashcards di rumah, juga ada pilihan untuk memasukkan si kecil ke sekolah atau tempat kursus. Seperti dituturkan Frans, siswa bayi di tempatnya hanya belajar dengan durasi 30 menit. Materi yang diterima si-kecil yakni Education Flashcards, senam, dan bernyanyi. Saat di kelas, bayi boleh ditemani ortu dan pengasuh yang juga terlibat langsung dengan aktifitas si kecil dan guru. Cuma, Frans mengingatkan bahwa flash card ini sifatnya hafalan. Ini karena bayi belum boleh dikenalkan dengan huruf.

Yang menggembirakan, kata Frans, jika beberapa waktu lalu ortu kerap memanjakan si kecil dengan mainan, rupanya sekarang sudah beralih mengganti mainan dengan buku. "Dulu menggugah minta baca itu susah. Tapi saat ini, mainan mulai diabaikan dan lebih memilih buku," sambung Erna, owner Tamtam's Edu-Collections. Indikator lain yang tak kalah menggembirakan, lanjutnya, menurut pengamatannya, sekolah-sekolah sudah mulai memperbaiki perpustakaan dan menatanya semenarik mungkin. (jeni ws lestari)

Sumber: yesie.multiply.com

Temukan informasi lainnya mengenai Baby Flashcards - Education Flashcards - Baby Education - Baby Card - Education Card - Kartu Belajar - Kartu Anak - Kids Flashcards hanya di Baby Flashcards & Education Card:Kartu Belajar & Kartu Anak – Kids Flashcards Bandung pada 88db.com

0 komentar:

Posting Komentar