Terapi okupasi bertujuan untuk membantu anak mengembangkan potensinya secara optimal. Melalui terapi okupasi, anak belajar untuk melakukan kegiatan sehari-hari (day living activities), misalnya memakai pakaian, makan sendiri, menggunakan gunting, pensil, menalikan tali sepatu, dan bermain dengan teman. Termasuk juga belajar untuk percaya diri dalam menentukan pilihan dan memutuskan sesuatu.
Supaya mendapatkan hasil maksimal dari terapi okupasi ini dapat membantu anak secara optimal, kerjasama dan dukungan keluarga sangatlah penting. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik. Untuk itu peran dan kerjasama antara orang tua, pengasuh, dan terapis akan sangat membantu anak dalam mengembangkan kemampuannya, sehingga anak akan mengembangkan rasa percaya diri dan mengoptimalkan potensinya.
Anak-anak yang memerlukan bantuan terapi okupasi ini seperti diuraikan di atas antara lain adalah :
Anak dengan gangguan perilaku
Autism Spectrum Disorder (ASD)
Down Syndrome
Attention Deficit /Hyperactivity Disorder (ADD/ADHD)
Asperger’s Syndrome
Kesulitan Belajar
Keterlambatan wicara
Gangguan perkembangan (Cerebal Palsy/CP)
Pervasive Developmental Disorder (PDD)
dan keterlambatan perkembangan lainnya
Terapi Okupasi akan memberikan pelayanan individual yang meliputi :
Penilaian (Asessment)
Intervensi individual maupun kelompok
Supaya anak mampu mencapai kemandirian dalam tugas kehidupan, seorang pelaku terapi okupasi akan mengamati dan mengkaji area-area dan komponen yang mencakup :
Biomekanik
Sensori motorik
Perseptual Kognitif
Keterampilan Interpersonal
sumber: pelangilazuardi.tripod.com
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
0 komentar:
Posting Komentar