Perkembangan Bisnis Pameran di Jawa Tengah

Bisnis pameran di wilayah Jawa Tengah pada 2010 dinilai akan berkembang baik, seiring dengan munculnya berbagai produk baru dari sektor perdagangan, seperti komputer, seluler, dan elektronik.

"Bisnis pameran akan tumbuh sekitar 10-15 persen pada 2010," kata pengurus Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Jateng David Sitranata, di sela-sela Pameran Computer, Cellular, and Electronic 2010, di Semarang, Kamis (4/2).


Ia menyebutkan, pada Januari 2010 telah ada sekitar 16 pameran, sedangkan bulan ini akan ada 19 pameran, termasuk pasar Imlek Semawis, dan pada Oktober mendatang juga akan diadakan, pameran akbar Semarang Great Sale 2010.


"Bisnis pameran, terutama di Semarang cukup baik, hanya saja Semarang tidak memiliki tempat besar untuk menampung kegiatan pameran dengan skala besar, sehingga pihak penyelenggara kesulitan mencari tempat
stand pameran," katanya.


Menurut dia, kendala tersebut sepertinya akan sedikit terurai dengan munculnya beberapa mal baru di Semarang yang akan sangat mendukung berkembangnya bisnis pameran dengan menambah pilihan lokasi, seperti Mal Paragon Pemuda.


"Sebenarnya, Semarang juga memiliki Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) yang sangat prospektif menjadi tempat
stand pameran, mengingat beberapa balai pertemuan di PRPP memiliki kapasitas cukup besar," katanya.


Oleh karena itu, kata dia, sebaiknya PRPP dioptimalkan untuk penyelenggaraan pameran-pameran, seiring dengan proyeksi meningkatnya pertumbuhan bisnis pameran di Jawa Tengah, terutama Semarang.


Ia mengatakan, pertumbuhan bisnis pameran di kota-kota lain di Jateng saat ini juga sangat baik dan mulai bergairah, seperti Kota Surakarta, Kudus, Pati, Purwokerto, dan Tegal.


"Selama dua tahun terakhir, bisnis pameran di kota-kota tersebut mulai ada, sehingga ikut memacu pertumbuhan kegiatan dan perekonomian daerah," katanya.


Namun, kata dia, ada beberapa kendala lain yang dikhawatirkan mempengaruhi bisnis pameran, seperti pemilihan kepala daerah (pilkada) di beberapa daerah, meskipun hanya terjadi beberapa saat.


Ia mengatakan, selama beberapa hari atau minggu menjelang dan setelah pelaksanaan pilkada, pemerintah daerah biasanya tidak memperbolehkan adanya kegiatan yang mengundang massa besar, seperti pameran.


"Hal ini terjadi juga saat Pemilu 2009 yang membuat bisnis pameran sempat turun, dan ketika Pilkada Kota Semarang pada April 2010 kemungkinan kembali terjadi, namun hanya terjadi saat April," kata David.


www.mediaindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar