Berdasarkan hasil penelitian pemerintah kotamadya jakarta barat tahun 2008 terhadap 640 depot isi ulang galon air, yang tersebar di delapan kecamatan wilayah jakarta barat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 60 persen diduga tercemar bakteri e-coli. Bakteri e coli di galon air minum isi ulang memiliki nama panjang escherichia coli. Bakteri ini adalah salah satu spesies utama bakteri gram negatif. Bakteri yang ditemukan oleh theodor escherich ini biasanya hidup pada tinja, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber dan masalah pencernaan lainnya. Apakah air minum isi ulang bisa langsung diminum? Pada prinsipnya, galon air minum isi ulang yang banyak dijual itu layak dikonsumsi. Tapi, yang aman diminum adalah yang kualitasnya sudah diperiksa oleh dinas kesehatan kabupaten atau kotamadya setempat. Intinya, galon air minum yang layak diminum harus melewati 3 persyaratan kelaikan, yaitu dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologi. Jika standar tersebut sudah terpenuhi, depo tersebut akan diberikan sertifikat izin dari dinas kesehatan tersebut. Nah, agar tidak ragu, sebaiknya minta diperlihatkan sertifikat tersebut sebelum membelinya. Perhatikan juga masa waktu berlakunya, karena izin ini tidak berlaku selamanya. Tiap 6-12 bulan depo harus memeriksakan produknya. Bisakah air minum mengandung bakteri dapat dilihat secara kasat mata? Tidak bisa. Untuk mengetahui apakah ada bakteri dalam air minum memang harus diteliti di laboratorium. Tapi, anda bisa mendeteksi secara fisik apakah air layak diminum. Dari segi fisik, air minum tak boleh memiliki bau, rasa, dan warna (harus jernih)
0 komentar:
Posting Komentar