Tips Interior Furniture

Membeli Furniture memang gampang-gampang susah. Bila kita tidak jeli atau mempunyai pengetahuan yang cukup baik dengan interior design, maka bisa jadi furnitur kita bisa-bisa malah menjadi tidak sedap dipandang.

Langkah pertama yang dilakukan dalam memilih Furniture adalah 'mensurvey' kecil-kecilan ruang dalam rumah yang akan kita isi dengan furniture. Perhatikan warna dinding, luas ruang, tinggi plafon, aksesoris ruang serta hal-hal lainnya yang menyangkut tema yang dipilih, misalnya tema klasik, atau mediterania, atau minimalis, atau tradisional, bali dan sebagainya.

Ruang yang besar bisa diisi dengan bermacam-macam Home Furniture. Dalam sebuah ruang yang besar, Anda bisa membagi area-area kedalam beberapa area yang berbeda. Ruang yang besar bisa memberikan banyak pilihan untuk penataan interior dan Furniture Design. Tetapi jangan lupa, bila terlalu banyak ruang yang kosong, bisa terjadi kesan 'dingin'.

Untuk ruang yang sempit (ruang 3 x 3 meter adalah ruang yang cukup sempit), gunakan Home Furniture yang terkesan ringan dan kecil. Furniture Design yang kecil bisa memberikan efek kelegaan pada ruangan tersebut. Ruang kecil juga dapat terkesan besar bila jumlah furniture sedikit dan terdapat obyek dinding yang cukup besar (disini maksud saya bisa merupakan lukisan atau foto yang memenuhi salah satu dinding). Lihat Home Architect Furniture dan Architect Furniture Design.

Furniture Design bisa dipadu-padankan dengan warna dinding. Idealnya, warna perabot adalah warna yang senada dengan cat dinding. Bila tembok ruangan berwarna kren, usahakan warna perabot berkisar dalam warna monokrom kren atau yang senada (Architect Furniture).

Warna krem dan kemungkinan padu padan:
Warna-warna tersebut merupakan warna dasar dan bisa juga menjadi warna yang lebih pastel atau lebih gelap. Sebaiknya untuk hasil yang maksimal, Anda bisa menggunakan jasa desainer interior untuk menata ruang Anda.

Untuk pemilihan tema, sesuaikan dengan karakter diri atau keluarga Anda. Sebuah tema mencerminkan kepribadian pemiliknya dan penataannya (Architect Furniture) pun haruslah konsisten. sebagai contoh; bila Anda adalah orang muda yang sibuk dan praktis, adakalanya Anda lebih menyukai desain minimalis. Tentunya tidak lucu bila Anda mempunyai sebuah kursi klasik pada ruangan dengan gaya minimalis.

astudioarchitect.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

0 komentar:

Posting Komentar