Biasanya menjelang liburan rental mobil sudah fully booked. Mengantisipasi terjadinya persaingan tak sehat, anggota asosiasi perusahaan rental kendaraan
Marketing Manager Golden Bird Limousine and Car Rental Virendra Novandria mengatakan, Juni-Juli biasanya merupakan peak season bagi pelaku usaha rental mobil short-term atau daily. “Booking mobil kita untuk sewa harian buat liburan sudah penuh. Kalau rental long-term atau sistem kontrak dengan perusahaan tidak ada pengaruhnya meski liburan,” kata Virendra, yang juga anggota Asperkindo usai gathering Asperkindo, baru-baru ini.
Golden Bird hanya mengoperasikan sekitar 100 unit mobil untuk disewakan secara harian, sisanya 700 unit disewakan untuk korporsi di Jatim. “Selain liburan sekolah, peak season lainnya ketika ada perhelatan konferensi, serta kampanye pesta demokrasi. Sewanya pendek hanya untuk pick and drop dari bandara ke hotel. Sistem ini biasanya menguntungkan perusahaan jasa rental mobil,” lanjutnya. Peak season ini diyakini mampu mendongkrak revenue sampai 75 persen dari bulan biasa. Berkah liburan sekolah dan kampanye pilpres juga dirasakan pemilik persewaan mobil Globe Hendra Azali.
Liburan sekolah bisa mendongkrak revenue sampai 30 persen. Kebetulan perusahaan jasa rental mobil saya lebih banyak bermain di segmen korporasi, imbasnya memang ada tapi tidak begitu terasa.
Globe saat ini menyewakan 250 unit mobil, 80 persennya untuk korporasi. Mobil yang disewakan rata-rata produksi 2005 ke atas. Tren sekarang corporate justru tidak mau beli mobil buat operasional. Selain tidak berisiko, tidak ribet, bisa meminimalisasi cost perusahaan. Ini terbukti meski perusahaan rental mobil terus bertambah, tapi growth kita tetap bagus.
Patokan harga sewa beragam, tergantung jenis mobil dan produksi tahun, serta sistem persewaannya. Untuk daily lepas kunci (tanpa sopir-tanpa bensin) dikenakan Rp 250.000-300.000 selama 24 jam. Sistem kontrak kisaran Rp 3-5 jutaan/tahun.
Mobil yang disewa biasanya diganti tiap 4-5 tahun sekali.
“Ke depan, kita usulkan aturan hukum penetapan tarif batas atas-batas bawah seperti angkutan umum. Tujuannya, agar tercipta persaingan sehat dan pelaku usaha tidak berebut order,” timpalnya. Jadi bukan sekedar rental mobil murah saja.
Selain itu, Asperkindo juga akan membuat jaringan data base customer online. Jadi nantinya, sesama pelaku usaha rental mobil bisa mengakses track record calon customer. “Langkah ini untuk meminimalisasi kasus penipuan,” pungkas Rivelino, yang mengoperasikan 400 unit mobil, 75 persen untuk korporasi, di Tunas Rental.
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang
0 komentar:
Posting Komentar