Segar Bermain Di Water Boom



Saat pertama kali kaki melangkah ke dalam area Water Boom niscaya Anda bakal merasakan hal yang sama. Suasana nyaman dan sejuk menyergap diri. Warna hijau ada di mana-mana. Rasa lelah selama perjalanan selah terbayar lunas. Hilang tak berbekas. Mendadak berganti semangat untuk menjelajahi taman rekreasi air di timur Jakarta ini.

”Sejak awal pembangunan, kami memang memilih konsep water base theme park. Basis arena rekreasi ini adalah air tapi juga diikuti dengan taman yang punya tema. Nah, temanya itu, ya taman alami bernuansa alam Bali seperti ini,” ungkap Kiki Edvy Miranda, Direktur J.O. Pasanggrahan W.B., pengelola Water Boom Lippo Cikarang.

”Paling tidak, ada suatu nilai lebih yang mereka (para tamu) dapatkan. Bisa membuat jernih pikiran dan keluar dari kepenatan rutinitas sehari-hari,” ujar wanita berparas ayu ini sambil tersenyum.

Itu sebabnya, lanjut Kiki, permukaan lantai area taman ini dibuat sealami mungkin. Hanya beberapa bagian saja yang dilapis oleh plesteran semen. Selebihnya ditutupi warna hijau yang semarak. Entah itu rumput, semak atau tanaman bunga yang berkesan rimbun.”Risikonya, kapasitas pengunjung yang bisa ditampung jadi lebih sedikit. Tapi itu nggak jadi masalah. Sebab dari awal konsep kami kan ingin mendekatkan keluarga dengan suasana alami,” ujar mantan atlet taekwondo itu.

Lagipula ada tuntutan positif dari pihak pengelola kota mandiri Lippo Cikarang. Mereka ingin Water Boom dapat menjadi paru-paru kota yang nyaman.Sebetulnya Water Boom dirancang untuk mampu menampung tiga ribu orang dalam satu hari kunjungan. Tapi, menurut Kiki, untuk nyamannya taman rekreasi itu terbatas bagi dua ribu sampai 2500 orang saja.

Angka-angka itu bisa dicapai saat weekend, masa liburan sekolah atau bila ada kunjungan rombongan dari suatu perusahaan. ”Pernah kami sempat kerepotan menangani rombongan sebuah pabrik boneka yang jumlahnya sampai lima ribu orang. Belum lagi ditambah kunjungan keluarga. Wah, jadi kayak cendol banget tuh,” kelakar Kiki dengan mimik kocak.Water Boom menampilkan citra taman rekreasi air bagi keluarga. Tak ada batasan umur di situ. Siapa saja bebas untuk menikmati setiap petualangan air yang disajikan. Agar lebih nyaman, fasilitas pun terbagi dua.

Ada fasilitas khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak dan ada pula wahana bermain untuk keluarga. Anak-anak bisa ikut bermain di sini tetapi harus dalam pengawasan orang tua.Bukit rimbun (hilly forest) adalah salah satu contoh wahana khusus bagi anak-anak. Bukit setinggi enam meter ini dipenuhi pepohonan teduh seperti angsana, beringin, kelapa, pisang, flamboyan Jepang, flamboyan Bali, pete cina hingga tanaman merambat seperti pakis dan sirih gading. Belum lagi ditambah dengan beragam jenis semak.

”Bukit ini sengaja didesain seperti ini supaya tak memberi kesan berbahaya bagi anak-anak. Juga bisa membuat mereka berimajinasi dengan petualangan di balik hutan buatan ini,” ujar Kiki saat menemani berkeliling. Setelah menaiki bukit, anak-anak akan meluncur di atas air lewat ”prosot tebing”.

Sepanjang empat puluh meter, anak-anak akan menikmati mainan air bagai kereta luncur bawah tanah yang menembus kelebatan beragam tumbuhan itu. Duh, serunya!

sinarharapan.co.id

0 komentar:

Posting Komentar