Akupunktur Telinga untuk Penurunan Berat Badan



Akupunktur telah dikenal sejak sekitar 3.000 tahun sebelum masehi. Beberapa terapi pengobatan dapat dilakukan melalui pengobatan tradisional Cina ini. Salah satunya yang sering diterapkan adalah penurunan berat badan pada penderita obesitas. Penggunaan akupunktur sebagai salah satu alternatif untuk membantu pengurangan berat badan telah terbukti efektif dan tanpa efek samping. Perkembangan akupunktur juga terjadi di Indonesia, terbukti dengan banyak tempat Kursus Akupunktur yang menyediakan sarana belajar pengobatan tradisional ala China ini.

Para dokter ahli akupuntur yang telah melakukan riset menyimpulkan akupuntur telinga memberikan efek yang baik sebagai upaya untuk penurunan berat badan. Seorang ahli akupunktur sekaligus seorang dokter dalam sebuah tulisannya menyatakan dari sekian banyak titik akupuntur telinga yang digunakan titik lapar (T18) adalah yang paling efektif. Jenis jarum telinga (press needle) direkat dengan plaster. Penderita diminta memegang jarum selama dua sampai tiga menit pada saat lapar. Pemegangan jarum dilakukan setengah jam sebelum makan sebanyak tiga kali sehari.

Follow-up dilakukan satu minggu sekali untuk evaluasi respon subyektif yaitu pengurangan rasa lapar dan respon obyektif dari penurunan berat badan. Reaksi yang timbul akibat rangsangan pada daerah ini adalah lebih tahan lapar. Penekanan jarum telinga merangsang ramus auricularis nervus vagus. Melalui nervus vagus disalurkan ke cabang-cabang yang mempengaruhi system gastrointestinal atau sistem pencernaan bagian atas (Kursus Akupunktur).

Kontraksi otot ditekan sehingga keadan lambung menjadi tenang sehingga rasa lapar berkurang. Penelitian pada 802 kasus obesitas yang ditangani dengan akupuntur, 594 kasus memberikan hasil adanya penurunan berat badan. Keberhasilan terapi dicapai setelah delapan minggu ditandai dengan adanya penurunan berat sebanyak tujuh hingga sepuluh kilogram.

health.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar