Krisis listrik di Bengkulu membuat acara puncak Pameran Pagelaran Seni se-Sumatra (PPSS) ke-12 Jumat (20/11) malam berakhir sebelum waktunya.
Pemadaman bergilir yang meliputi wilayah Gedung Taman Budaya dan sekitarnya bahkan membuat penampilan seniman Provinsi Lampung dan Bengkulu harus dibatalkan.
Ketua Panitia PPSS ke-12 Iskandar mengatakan pihaknya tidak mendapat pemberitahuan adanya giliran pemadaman listrik di sekitar Jalan Pembangunan, tempat acara berlangsung.
"Memang tidak ada pemberitahuan akan ada pemadaman, jadi kami tidak ada antisipasi lampu akan padam,"katanya.
Acara yang baru berlangsung setengah jalan terpaksa diakhiri karena panitia exhibition event tidak menyiapkan genset untuk mengantisipasi lampu padam.
Penampilan tim seni dari Provinsi Lampung dan Bengkulu terpaksa dibatalkan karena gedung sama sekali tidak punya penerangan alternatif termasuk untuk menghidupkan alat musik dan lampu panggung.
Pertemuan seniman se-Sumatra yang diikuti tujuh provinsi yakni Aceh, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung dan Jambi itu terpaksa diakhiri sebelum waktunya.
Iskandar mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menyampaikan permohonan maaf kepada peserta Provinsi Lampung dan Bengkulu yang belum sempat tampil.
Kepala Taman Budaya Provinsi Bengkulu, Agus Setiyanto mengatakan pemadaman listrik tersebut memang sedikit menganggu pertemuan tahunan para seniman se-Sumatra itu.
"Semua memang kecewa, termasuk panitia exhibition event dan seniman yang belum pentas, tapi ini semua di luar dugaan kami, mudah-mudahan semua yang hadir saat ini memaklumi,"katanya.
Acara puncak PPSS ke-12 dihadiri Direktur Kesenian Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sulistyo Tirto Kusumo dan Kepala Gal ukisan hasil karya perupa se-Sumatra juga menampilkan seni tari dan sastra.
http://news.id.finroll.com
0 komentar:
Posting Komentar