Menjelaskan Sejarah Singkat Tentang Cincin Kawin





Cincin Kawin – Mengenal sejarahnya cincin kawin yang panjang cincin kawin diketahui telah dipakai sejak zaman pemrintahan firaun di meseir. fisiknya yang melingkar sempurna tanpa memiliki ujung dan pangkal diidentikkan sebagai aliran cinta yang abadi tanpa henti.

Pola tersebut sempat sempat 'meredup' pada era Romawi. Namun kembali popular dilakukan pada abad 18. Di era ini cincin belum dikenakan di jari manis seperti sekarang, melainkan dikenakan di jari tengah tangan kiri. Apa alasannya? Orang Romawi ternyata percaya terdapat pembuluh darah yang mengalir melewati jari tengah kiri langsung ke hati!

Semakin pesatnya perkembangan dunia fesyen, cincin kawin mengalami berbagai inovasi yang luar biasa. Bentuknya yang semula simple dan sangat sederhana, berubah cepat menjadi berbagai motif dan berbagai hiasan seperti ukiran, motif ataupun batu permata. Bahan dasarnya pun kini makin variatif. Jika mulanya yang dibuat dari bahan besi biasa, kini tersedia dalam berbagai variasi, seperti emas kuning, emas putih (platinum) dan titanium.

Khusus untuk jenis cincin yang dihiasi permata, hingga kini berlian yang melambangkan kemurnian dan keabadian cinta masih menjadi yang terfavorit. Dua batu permata pilihan lainnya adalah ruby merah yang melambangkan hati, serta sapphire biru yang melambangkan kesetiaan.

Meskipun telah mengalami banyak perkembangan, cincin kawin pada dasarnya terdiri dari 3 model utama, yakni cincin berbentuk lingkaran polos tanpa ornament, cincin dengan hiasan satu atau beberapa permata, dan cincin yang dihiasi motif seperti sulur atau garis-garis.

Sumber:tnol.co.id



Info Terkait:

bentuk cincin kawin

0 komentar:

Posting Komentar