Jual Beli Rumah - Rumah kayu rakitan atau knocked down mendapatkan pasar baru, yaitu Timur Tengah. Permintaan dari kawasan tersebut terus meningkat. Di saat permintaan naik pesat, pengusaha menghadapi kendala harga bahan baku dan teknologi.
Rumah kayu rakitan (knocked down), sekarang, semakin sering kita lihat berdiri kokoh di tengah kota-kota besar. Lazimnya, rumah-rumah tersebut terbuat dari kayu ulin, meranti, cempaka, maupun kelapa. Modelnya beragam, mulai dari gazebo, rumah panggung, hingga rumah minimalis. Jenis yg paling banyak ditemukan berupa rumah panggung ala Palembang, Manado, serta Bali.
Sejak awal tahun 2000, bentuk indah rumah jenis ini memang memikat kian banyak orang. Gempa yg sering mengguncang membuat permintaan rumah ini cenderung naik. Sebab, rumah ini dianggap cukup tahan guncangan gempa. Jual Beli Rumah.
Melihat beragam kelebihan itu, tak perlu heran jika banyak orang dari kalangan menengah atas di Padang, Palembang, Lampung, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Bali, sampai Balikpapan memesannya. Apalagi, rumah kayu ini lebih indah ketimbang rumah beton.
Yg menarik, selain pasar Jual Beli Rumah kayu dalam negeri, permintaan rumah knocked down pun banyak datang dari luar negeri. Kini, pasar ekspor itu kian bertambah lantaran permintaan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terus meningkat. Jual Beli Rumah.
Permintaan yg datang dari pembeli di kawasan Arab ini tergolong baru. Sebab, sebelumnya, peminat rumah jenis ini lebih banyak datang dari negara yg mengalami musim dingin, seperti Jepang, Eropa, Australia, dan Amerika Serikat. Jual Beli Rumah
Saygnya, jumlah permintaan pengusaha rumah rakitan itu lebih banyak ketimbang stok bahan baku. Harga bahan baku kayu pun naik tinggi. Di 2009, harga satu meterkubik (m³) kayu meranti hanya Rp 850.000. Sekarang, harganya sudah mencapai Rp 2 juta lebih per m³.
Persoalan kian pelik sejak muncul kewajiban kayu ekspor kudu bersertifikasi demi menjamin kayu itu bukan hasil selundupan atau penebangan liar.
Sumber: kompas.com
Temukan Info Lain Seputar Jual Beli Rumah
0 komentar:
Posting Komentar