Baju Muslim Semakin Semarak

Memasuki bulan Ramadhan belanja baju muslim ikut meningkat. Tak heran bila perancang dan pengusaha baju muslim menargetkan sebagian besar kenaikan penjualan terjadi selama bulan ini.

Kebiasaan untuk mengadakan acara berbuka bersama dengan teman, relasi, atau keluarga besar menjadi salah satu pendorong orang membeli
baju muslim.

Meskipun tidak mengenakan baju muslim dalam kegiatan sehari-hari tetapi tetap berpegang pada etika kepantasan.

Tradisinya untuk Lebaran memakai pakaian bergaya tunik.
Baju muslim tak pelak lagi telah menjadi mode setelah Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) memperkenalkan baju ini melalui Fashion Tendance sejak tahun 1995. Maka, baju muslim pun masuk ke dalam ranah bisnis mode. Sekarang juga banyak dan berkembang baju muslim anak. Dalam hal ini baju anak juga sesua kepantasan.

Inisiatif APPMI itu bersambut dengan kebutuhan masyarakat. Desain baju muslim pun semakin beragam, ya termasuk
baju muslim anak tadi. Perancang yang semula tak mendesain baju ini sejak dua tahun terakhir mulai juga menyentuh bisnis ini, antara lain dalam desain baju yang longgar serta menutup tangan dan kaki, kecuali bagian telapak tangan dan kaki.

Baju muslim sudah menjadi mode yaitu ketika orang mengenakan
baju muslim hanya pada saat bulan puasa. Selepas waktu itu mereka kembali ke baju biasa.

Ada juga yang menawarkan tema ”Sweet Eclectic” yang menawarkan kebiasaan baru dalam berbaju dan gaya hidup. Yang menggunakan bahan rajutan kaus, tenun ikat Troso dan Bali, sutra makassar, sifon, dan renda untuk remaja dan ibu-ibu muda.

Pemakai
baju muslim terus bertambah. Memang, yang masuk ke usaha baju muslim juga bertambah, tetapi itu berarti tantangan juga bagi perancang baju muslim.

http://cetak.kompas.com

Temukan informasi lainnya mengenai
Baju Muslim Anak - Grosir Baju Muslim Anak - Jual Baju Muslim Anak - Grosir Baju Muslim - Baju Anak - Baju hanya di Baju Muslim Anak: Grosir Baju Muslim Anak & Jual Baju Muslim Anak Cimahi Jawa Barat pada 88db.com

0 komentar:

Posting Komentar