Kemasan plastik makanan – Bisa
dibilang material plastik saat ini sudah mewabah bahkan memasuki fase yang
paling vital di seluruh aspek kehidupan manusia,mengapa tidak? Material yang
satu ini memang mempunyai sifat yang paling fleksibel, kuat, mudah di olah dan
yang tak kalah penting adalah Murah!. Karena faktor kelebihannya itulah banyak
industri yang menggunakan material ini sebagai salah satu media untuk membuat
hasil barang jadi, tak terkecuali di dalam industri makanan. Dalam bisnis
kuliner kehadiran plastik memang tak ter elakan lagi, tentunya bukan menjadi
bahan utama membuat makanan, tetapi lebih ke media penyimpanan dan pengemasan.
Namun tahukah anda jika bahan plastik itu berbahaya di gunakan untuk membungkus
makanan? Adalah Bisphenol A atau yang lebih akrab di kenal dengan BPA.
Zat kimia yang satu ini sudah
sedari dulu di gunakan untuk membuat plastik dan resin semenjak tahun 1957,
hampir setiap Kemasan plastik makanan menggunakan zat kimia BPA sebagai campurannya. Di
luar negeri sendiri BPA telah di klasifikasikan sebagai zat beracun yang
berbahaya, terlebih lagi zat BPA ini paling banyak di temui dalam kasus botol
susu bayi, dan kemasan plastik makanan dan minuman. BPA sendiri akan bereaksi dengan
yang namanya suhu panas, hal itu sepertinya sangat kontradiktif dengan yang
namanya makanan panas, susu panas ataupun coklat panas. BPA dapat menjadi
senyawa "pengganggu hormon" karena berpotensi mengganggu fungsi
normal dari sistem hormon, yang menimbulkan efek merugikan pada kesehatan,
reproduksi, perkembangan, serta masalah tingkah laku..oleh karenanaya
penggunaan BPA di tentang keras apabila di gunakan untuk media penyimpanan
bahan makanan jadi.
Cara mudah untuk mengidentifikasi
kandungan BPA adalah dengan memerhatikan kode resin – nomor dalam segitiga
tanda panah melingkar di bawah barang-barang plastik. Kode resin 7 berarti
plastik kemungkinan mengandung BPA. Ada baiknya jika anda sangat mengindari Kemasan plastik makanan dan minuman ringan yang tak jelas produksinya, karena
bisa dibilang demi menekan biaya produksi yang murah, tak jaran para produsen
menggunakan media kemasan BPA yang di olah sedemikian rupa agar tak ada beda
dengan kemasan yang bersertifikasi.
So berhati-hatilah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar