Baju Anak - Kalau Anda berkunjung ke bagian mainan dan baju anak perempuan di pusat perbelanjaan, Anda akan mendapati dominasi warna merah jambu atau pink di sana. Fenomena ini mendapat kritikan dari para ahli yg mengatakan "wabah pink" tersebut telah mencuci otak anak perempuan dan memperkuat perbedaan gender.
Seperti dikuti oleh harian Telegraph, para ahli mengklaim, wabah pink telah membuat anak perempuan menjadi terikat dgn satu warna bahkan sebelum mereka berusia tiga tahun. Akibatnya, bila mereka mendapat mainan atau baju anak yg berwarna lain, mereka akan menolak.
Anak-anak perempuan yg selalu dijejali dgn berbagai perlengkapan dan mainan warna pink, dikhawatirkan para ahli akan menjadi generasi "princess". "Kini sulit mencari anak perempuan berusia di atas tiga tahun yg tidak terobsesi oleh warna pink," kata Sue Palmer, penulis buku Toxic Childhood.
Pendapat Palmer cukup beralasan, mengingat saat ini cukup sulit mencari baju, mainan, bahkan buku, utk anak perempuan yg tidak berwarna pink.
Mengapa pink?
Sebenarnya, mengapa anak perempuan identik dgn warna pink? Mengenai hal ini, ada banyak pendapat berbeda. Sebagian berpendapat, anak perempuan tertarik warna pink karena sudah dikondisikan demikian oleh orangtuanya sejak hari pertama mereka lahir.
Dalam sebuah studi yg dilakukan oleh Anya Hurlbert dan Yazhu Ling, peneliti dari Universitas Newcastle, diketahui para respoden perempuan yg diperlihatkan berbagai kombinasi warna, ternyata lebih memilih warna pink sebagai warna favorit mereka. Sementara itu warna biru dipilih oleh mayoritas responden pria.
Padahal, lebih dari 100 tahun lalu, warna merah jambu justru lekat dgn anak laki-laki. Merah jambu, yg didapat dari campuran warna merah dan putih, dimana merah mewakili penggambaran ideal pria dewasa, kuat, bertenaga, dan agresif.
Namun kini warna pink lekat dgn citra kelembutan, cinta, dan perlindungan. Pink adalah warna bermacam jenis bunga dan warna bayi yg baru lahir.
Sumber: kompas.com
Temukan Info Lain Seputar Baju Anak
0 komentar:
Posting Komentar