Red Riding Hood, di Angkat Dari Film Kartun

Film - Kisah Gadis Kecil Berkerudung Merah ini kembali diangkat, kali ini dalam format layar lebar. Akankah berjalan klise dan dengan mudah kita tebak endingnya? Ketika masih kecil, kita pasti pernah diceritakan kisah Little Red Riding Hood, dimana seorang gadis kecil yang mengenakan kerudung merah bertemu dengan serigala dalam perjalanannya ke rumah nenek di tengah hutan.

Di kisah itu, sang serigala ingin segera memakan si anak namun takut untuk memakannya di tempat terbuka. Sang serigala pun mendekatinya lalu bertanya kemana ia akan pergi. Dengan polosnya, gadis kecil ini mengatakan tujuannya, yaitu ke rumah neneknya di dalam hutan sana. Sang serigala pun berpura-pura baik, menganjurkan gadis kecil ini untuk memetik bunga terlebih dahulu untuk nenek. Ia pun akhirnya mengikuti saran sang serigala.

Ketika si anak ini pergi mencari bunga, sang serigala buru-buru ke rumah si nenek, memakan si nenek, lalu akhirnya menyamar jadi nenek gadis kecil tersebut. Ketika sampai di rumahnya, si anak curiga dengan penampilan “nenek”nya yang aneh. Namun sebelum berhasil melarikan diri, si anak keburu dimakan serigala. Untungnya, ada seorang pemburu lewat dan menyaksikan kejadian itu. Maka sang pemburu pun membunuh si serigala dan merobek perutnya dan menyelamatkan nenek dan cucunya.

Dalam film adaptasi besutan sutradara Twilight, Catherine Hardwicke ini, kisah Little Red Riding Hood dimodifikasi menjadi cerita cinta dengan unsur monster di dalamnya. Peran utama Red Riding Hoodnya pun sudah tidak “little” lagi, melainkan menjelma jadi seorang gadis blonde cantik bermata besar yang diperankan oleh Amanda Seyfried.

Kasih tak sampai, perjodohan dan intrik rumah tangga menjadi tema utama dari cerita ini. Namun sayangnya, meskipun Amanda Seyfried dianggap brilian oleh kritikus dalam memerankan Valerie sang Red Riding Hood, aktingnya tidak didukung oleh pemeran pendukung dan skenario dari film itu sendiri. Para tokoh laki-laki dalam cerita ini dianggap tidak berkarakter dan skenarionya pun dianggap sangat klise.

Di website kritik film rottentomatoes.com, Red Riding Hood mendapat nilai sangat buruk, yaitu hanya 12% yang menganggapnya bagus. Namun di situs imdb.com, terjadi hal yang cukup menarik. Dengan skor rata-rata hanya 4.8 dari 10, dua vote tertinggi justru ada pada angka tertinggi dan terendah. 18.8% voter memberikan nilai 10, dan 14.5% memberikan nilai 1. Yang mana berarti yang memberikan nilai sempurna malah lebih banyak daripada yang menganggapnya buruk.

Mungkin hal ini memang kembali ke masalah selera dan target audience. Sebuah film, jika menemukan penonton yang tepat, akan tetap bisa menghibur. Penasaran anda termasuk golongan yang mana? Mari kita tunggu kehadirannya di bioskop Indonesia!

0 komentar:

Posting Komentar