Mobil Mainan Modifikasi Lahan Bisnis Menggiurkan

Berawal dari hobi akhirnya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Itulah awal usaha modifikasi mobil yang dirintis Jajang Sumantri (30). Ia merintis di sela kesibukannya sebagai wartawan salah satu media nasional.

Sewaktu kuliah di Universitas Padjajaran Bandung, pada 1998, Jajang sudah hobi mengumpulkan mobil-mobilan dari besi. "Karena uang saku yang dikirim orangtua hanya Rp 300 ribu, jadi paling beli satu mainan," kata Jajang.


Tak hanya itu, pada 2001 Jajang memodifikasi mobil-mobilan dengan mengecat ulang seluruh bodi mobil koleksinya. Jenis mobil yang digemari Jajang adalah Jeep dan SUV, seperti mobil Tomica buatan Jepang, Cararama (China), Matchbox (Prancis), dan Hot Wheels (Amerika Serikat).


Ternyata hobi memodifikasi mobil mainan ini menjadi bisnis sampingan yang menggiurkan. Bayangkan saya, dengan modal Rp 30 ribu per unit, setelah dimodifikasi bisa dijual hingga Rp 1 juta.


Untuk proses
modifikasi, dibutuhkan waktu dua hari. Paling tidak, dalam sebulan Jajang bisa menghasilkan sepuluh unit mobil jenis baru. Mobil modifikasi kreasinya.


Dalam menjalankan bisnisnya, Jajang menggunakan media internet. Ia menawarkan melalui sejumlah milis. Tak heran jika mobil kreasinya bisa terjual hingga ke negara lain. "Dalam sebulan, keuntungan sedikitnya Rp 4 juta," katanya. Tanpa repot-repot membuka
bengkel modifikasi tentunya seperti mobil beneran.


Bisnis tak selamanya manis. Karena keuntungan bisnis
modifikasi mobil mainan sangat menggiurkan, banyak produsen mainan menimbun barang dan menjual dengan harga berlipat. "Ini pernah saya alami." Belum lagi, pemesanan barang yang tak sampai alias tertipu. "Saya sudah transfer jutaan. Ternyata barangnya tak dikirim," katanya.


Jajang sadar, bisnis via internet sarat dengan kepercayaan. Sebab, antara pembeli dan penjual tidak saling kenal dan bertemu langsung. Bagi Anda yang tertarik mungkin bisa mencoba tanpa memerlukan lahan untuk
bengkel modifikasi.


bisnis.vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar