Tips Bisnis Butik Baju Wanita dan Hobi


Pertemuan Bisnis Mudah baju wanita bagi Anita merupakan ketidaksengajaan, awalnya beberapa rekan Anita minta di desainkan baju, karena banyak teman ? temannya tahu kalau Anita suka menggambar, corat ? caret pada kertas. Banyak permintaan rekan Anita meminta Desain Baju supaya kelihatan slim/ ramping padahal peminta sadar kalau dirinya kegemukan, ada yang kepingin kelihatan tinggi karena dirinya merasa pendek, dan banyak lagi cerita keinginan teman ? teman Anita pada saat ingin didisain.

Pada mulanya setelah disain selesai kemudian gambar tersebut diberikan kepada peminta untuk selanjutnya diorder jahit kepada tukang jahit, proyek ini sering disebut proyek thank you karena para peng-order hanya mengucapkan terima kasih tanpa imbalan secara ekonomi.

Suaminya Anita mempunyai segudang pengalaman dengan beberapa usaha, melihat ketrampilan yang dimiliki Anita, timbul ide untuk menjalankan bisnis Baju Wanita. Dimulailah kalau ada yang meminta dibuatkan disain ditawari untuk sekalian dijahitkan, dan ternyata banyak juga yang mau.

Memulai bisnis tentunya harus berhitung dengan modal/ investasi, karena pasar belum dikuasai masih mengandalkan order dari pasar terbatas rekan ? rekannya, tentunya sangatlah tidak relavan untuk menyediakan semua perangkat produksi dari kocek sendiri dan kalau dihitung secara konsep/ teori analisa kelayakan investasinya tentu belum layak. Sehingga setiap order yang masuk, setelah disain dan cocok diteruskan ke penjahit yang professional, dari sinilah Anita dapat margin yang sebenarnya mungkin merupakan ongkos dari Promosi Produk Desain itu sendiri, ternyata betul kata orang ketrampilan atau kemampuan dapat mendatangkan pendapatan.

Proses berlanjut, seiring berjalannya waktu pengalaman semakin banyak dituai, pasar mulai terbaca dengan kapasitas kemampuan yang masih tersisa, Anita dan Suaminya mulai memproduksi untuk pasar lain selain tentunya rekan ? rekannya. Hitung ? punya hitung untuk memproduksi dengan jumlah tertentu dan disain yang creative perlu mempunyai perangkat dan pekerja sendiri, mulailah dicari perangkat ? perangkat yang terjangkau/ murah dan ditemukanlah perangkat second atau bekas pakai, dan perkenalan dengan tukang jahit yang selama ini terbangun membuahkan hubungan yang baik dan menciptakan kemudahan dalam mencari tukang yang sesuaidengan spesifikasi produk yang akan dibuat.

Penjualan yang pertama dilakukan ternyata melalui rekan ? rekannya yang sebelumnya sudah menjadi langganan, untuk menjual dikomunitasnya, dengan system pembayaran separo dari harga barang dan pelunasanya dilakukan setelah barang tersebut laku. Perputaran metode ini dirasa cukup namun dilihat dari kapasitas yang dimiliki masih menyisakan kapasitas, maka diputarlah otak untuk mencari pasar lainnya, dan terlihatlah banyak sekali butik ? butik menyebar di beberapa kota, seperti Jakarta dan tentunya juga Bandung, dan dicobalah untuk mendatangi butik ? butik tersebut untuk menitipkan barang hasil jahitannya, ini masih awal kata suami Anita sehingga masih diamati prospek ke depannya. Bisnis memang harus dimulai bukan hanya didengat atau dilihat saja?, kata Suami Anita.

sutrisno.telkom.us

0 komentar:

Posting Komentar